Magy Satolom, Nunuk Sri Muktiati, Ngakan Putu Parsama Putra, Asri Maharani
Abstract
Introduction: Diagnosing the etiology of pleural effusion is sometimes a challenging medical problem, and there is an urgent need
to identify new fluid markers to differentiate malignant from non malignant pleural effusion. The aim of this study was to determine the
characteristics of VEGF, glucose, LDH, and protein level in diagnosing of pleural effusion.
Methods: Design of this study was observational analytic cross sectional. Undiagnosed unilateral pleural effusion were unrolled and
divided into two groups: non malignant and malignant effusions based on cytology analysis. VEGF, glucose, LDH, protein level were
measured in pleural fluid. VEGF were measured using ELISA.
Results: Of 32 subjects, the median level of VEGF in malignant (3.3818) higher than that in non malignant (2.5844) (p=0.007). No
significant differences were observed between VEGF in malignant effusions due to lung cancer and from extra-thoracic cancer
(p=0.079). Among all variables evaluated, logistic regression found that only VEGF was significantly correlated with the prescence of
malignant disease (p=0.043).
Conclusions: Level of VEGF in malignant pleural effusion higher than in non malignant pleural effusion. (J Respir Indo. 2012;
32:146-54)
Keywords: pleural effusion, VEGF, glucose, LDH, protein.
Abstrak
Latar belakang: Menentukan penyebab efusi pleura merupakan tantangan masalah medis. Oleh karena itu merupakan kebutuhan
penting untuk menemukan penanda cairan baru yang dapat membedakan efusi pleura maligna dari non maligna. Tujuan penelitian
ini untuk menemukan pengaruh kadar VEGF, glukosa, LDH dan protein dalam mendiagnosis efusi pleura.
Metode: Studi ini menggunakan desain observational analitic cross sectional. Sebanyak 32 pasien dengan efusi pleura unilateral
dilibatkan. Pasien kemudian dibagi menjadi dua kelompok yaitu efusi non maligna dan maligna berdasarkan sitologi cairan pleura.
Kadar VEGF cairan pleura diukur dengan menggunakan ELISA, dihubungkan dengan penyebab cairan pleura dan penanda lain
(glukosa, LDH dan protein).
Hasil: Nilai median kadar VEGF pada efusi pleura non maligna (3,3818) lebih tinggi dari non maligna (2,5844) dengan hasil
perbedaan signifikan (p = 0,007). Tidak ada perbedaan signifikan antara kadar VEGF pada efusi maligna yang disebabkan kanker
paru dan yang disebabkan kanker ekstratoraks (p = 0,079). Dari semua variabel yang dievaluasi, logistik regresi menemukan bahwa
hanya VEGF secara signifikan berhubungan dengan terdapatnya penyakit keganasan (p = 0,0043), dibanding glukosa (p = 0,087),
LDH (p = 0,341), protein (p = 0,711).
Kesimpulan: Kadar VEGF pada efusi pleura maligna lebih tinggi dibanding efusi pleura non maligna. (J Respir Indo. 2012; 32:146-
54)
Kata kunci: Efusi pleura, VEGF, glukosa, LDH, protein.
Leave a Comment
You must be logged in to post a comment.