Erlina Burhan, Anwar Jusuf
Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia – RSUP Persahabatan, Jakarta
Pendahuluan
Penderajatan kanker paru sangat penting untuk menentukan pilihan terapi, memperkirakan prognosis, menilai hasil pengobatan, mempermudah pertukaran informasi antar institusi kanker dan untuk penelitian yang berkesinambungan. Sejak dekade 1950-an telah dikembangkan suatu sistem penderajatan kanker paru yang terus diperbaharui sampai sistem terakhir yaitu Sistem Penderajatan Kanker Paru 1997. Sistem internasional yang dipakai untuk menentukan derajat tersebut masih memakai sistem TNM. Sistem TNM adalah suatu sistem penilaian berdasarkan T (tumor), N (kelenjar getah benih regional), dan M (metastasis atau anak sebar). Penderajatan ini hanya berlaku bagi tumor yang sudah ditentukan diagnosis histologiknya. ( J Respir Indonesia. 1999;19(1):27-31)