Antariksa B. J Respir Indones. 2010;30(1).
Obstructive sleep apnea merupakan bentuk umum sleep-disordered breathing (SDB) yang telah dikenal secara umum dan berhubungan dengan berbagai masalah medis serta mempunyai dampak pada angka kesakitan dan kematian sehingga menjadi beban dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Young dkk menyatakan bahwa pada orang dewasa perkiraan prevalens OSA pada populasi dewasa usia pertengahan di Amerika Serikat sangat bervariasi, yaitu 24% pada laki laki dan 9% pada perempuan, apabila terdapat obesitas dengan Body Mass Index (BMI) 25-28 (moderately overweight) diperkirakan 1 dari 5 laki-laki mengalami OSA derajat berat, sedangkan OSA derajat sedang adalah 1 dari 15 laki-laki berdasarkan beberapa studi kohort. Berbagai penelitian epidemiologik telah dilakukan terutama di negara maju, mendapatkan kejadian OSA yang serngkali berhubungan dengan berbagai penyakit atau keadaan tertentu sebagai faktor predisposisinya.
Definisi OSA adalah keadaan apnea (penghentian aliran udara selama 10 detik sehingga menyebabkan 2-4% penurunan saturasi oksigen) dan hipopnea (penurunan aliran udara paling sedikit 30-50% sehingga menyebabkan penurunan saturasi oksigen) ada sumbatan total atau sebagian jalan napas atas yang terjadi secara berulang pada saat tidur selama non-REM atau REM sehingga menyebabkan aliran udara ke paru menjadi terhambat. Sumbatan ini menyebabkan pasien menjadi terbangun saat tidur atau terjadi peralihan ke tahap tidur yang lebih awal. Kejadian apnea terjadi selama 10-60 detik dan OSA yang ekstrim dapat terjadi berulang setiap 30 detik.
Kata kunci: OSA, SDB, obesity, obstructive sleep apnea, obesitas
Leave a Comment
You must be logged in to post a comment.