Antariksa B, Santoso RM, Astuti P. J Respir Indones. 2010;30(1).
Selama beberapa dekade terakhir, sindrom henti napas saat tidur (sleep apnea) muncul sebagai suatu faktor penyebab potensial beberapa penyakit kardiovaskular. Kondisi ini mencakup antara lain hipertensi, penyakit arteri koroner, infark miokard, gagal jantung, dan stroke. Pengakuan terhadap peran sleep apnea di bidang kardiologi klinis juga meningkat pesat di seluruh dunia. Sindrom henti napas saat tidur ialah terhentinya aliran udara di hidung dan mulut pada saat tidur dan lamanya lebih dari lebih dari 10 detik, terjadi berulang kali, dapat mencapai 20-60 kali per jam, dan disertai dengan penurunan saturasi oksigen lebih dari 4%.
Secara konvensional, sindrom tersebut dibagi menjadi tipe obstruksi, tipe sentral, dan tipe campuran. Tipe sentral ditemukan pada penderita usia tua dan berhubungan dengan faktor komorbid lain seperti gagal jantung, sedangkan tipe obstruksi terjadi pada usia yang lebih muda. Henti napas obstruksi (OSA) ialah penghentian airan udara namun usaha napas tetap ada, sedangkan henti napas sentral (CSA) adalah penghentian aliran udara dan usaha napas secara bersamaan.
Beratnya sleep apnea dapat dilihat dari apnea-hypopnea index (AHI) yaitu jumlah apnea dan hipopnea perjam tidur. Diagnosa OSA ditegakkan bila terdapat AHI >5, dan terdapat gejala kantuk yang berlebih di siang hari. OSA berhubungan erat dengan obesitas dan terdapat hubungan langsung antara indeks massa tubuh (IMT) dengan indeks AHI. Prevalensi sesungguhnya dari OSA sulit diketahui, karena sebagian besar penderita OSA tidak menjalani pemeriksaan polisomnografi sehingga tetap tidak terdiagnosa. Beberapa studi berbasis populasi memperkirakan bahwa 1 dari 5 dewasa usia menengah dengan indeks massa tubuh (IMT) 25-28 kg/m2 menderita OSA, dimana 1 dari 20-nya adalah asimptomatik. Kelainan ini juga terdapat lebih dari 40% pada mereka yang mempunyai IMT diatas 30, dan umumnya pada individu dengan IMT 40. Selain itu hubungan erat OSA dengan kelainan metabolik multipel termasuk diantaranya obesitas abdominal, diabetes, dislipidemia, dan terutama sindrom metabolik sudah lama diketahui.
Kata Kunci: OSA, sleep apnea, obstructive sleep apnea, cardiovascular complication
Leave a Comment
You must be logged in to post a comment.