Archives for January, 2010

Editorial: Obstructive Sleep Apnea (OSA)

Antariksa B. J Respir Indones. 2010;30(1). Obstructive sleep apnea merupakan bentuk umum sleep-disordered breathing (SDB) yang telah dikenal secara umum dan berhubungan dengan berbagai masalah medis serta mempunyai dampak pada angka kesakitan dan kematian sehingga menjadi beban dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Young dkk menyatakan bahwa pada orang dewasa perkiraan prevalens OSA pada populasi dewasa usia […]

Fisiologi Tidur dan Pernapasan

Arifin AR, Ratnawati, Burhan E. J Respir Indones. 2010;30(1) Tidur merupakan suatu proses yang bersifat pasif dan dianggap sebagai keadaan dorman dari kehidupan kita. Pendapat ini dianut oleh para ahli sampai tahun 1950-an. Saat ini diketahui bahwa saat manusia sedang tidur aktifitas otak sangat aktif. Perubahan fisiologis pada saat tidur antara lain perubahan pola pernapasan, […]

Analisis Hasil Spirometri Karyawan PT X yang Terpajan Debu di Area Penambangan dan Pemrosesan Nikel

Baharuddin S, Roestam AW, Yunus F, Ikhsan M, Kekalih A. J Respir Indones. 2010;30(1). Scope and methodology Spirometry is designed to identify and quantify functional abnormalities of the respiratory system. Exposure of occupational inhalants can result in irritant, fibrotic, allergic, infectious, carcinogenic, and systemic effects to human. Some irritants produce no systemic effect because the […]

2010 : The Year of the Lung

Susanto AD, Prasenohadi, Yunus F. J Respir Indones. 2010;30(1) Pada pertemuan ”Forum of International Respiratory Societies (FIRS)” diselenggarakan pada tanggal 6 Desember 2009 pada acara The Union’s World Conference on Global Lung Health di Cancun, Mexico yang didukung oleh American Thoracic Society (ATS), Asia Pacific Society of Respirology (APSR), Asociacion Latinoamericana de Torax (ALT), European […]

Patogenesis, Diagnostik dan Skrining OSA (Obstructive Sleep Apnea)

Antariksa B. J Respir Indones. 2010;30(1). Tidur merupakan suatu proses fisiologi komplek yang terdiri dari stage 1–4 disebut nonrapid eye movement sleep (NREM) dan stage 5 disebut rapid eye movement sleep (REM). Lebih dari separuh tidur total adalah stage NREM sedangkan 20–35% adalah stage REM. Beberapa tahun terakhir banyak penelitian yang mempelajari fisiologi tidur dan […]

Prevalensi Kemungkinan Obstructive Sleep Apnea dan Faktor-Faktor yang Berhubungan pada Pengemudi Taksi X di Jakarta

Wiadnyana IPGP, Susanto AD, Amri Z, Antariksa B. J Respir Indones. 2010;30(1). Background: Taxi Driver is an unique profession because of the wide environment, the long hours working duration, the fluctuative wages, and the accidental risks. About 60% taxi’s accidents in Company X were caused by sleepy conditions. Sleepy conditions may be caused by obstructive […]

Penatalaksanaan Obstructive Sleep Apnea

Prasenohadi. J Respir Indones. 2010;30(1). Obstructive sleep apnea syndrome (OSA) adalah suatu penyakit yang mulai banyak dijumpai dengan tanda dan gejala seperti terbangun dengan rasa tercekik, hipertensi dan / atau fibrilasi atrial, mendengkur, lingkar leher yang besar, laki-laki atau perempuan pascamenstruasi, obesitas, dilaporkan oleh pasangan tidur dengan apnea atau tercekik, tertidur saat mengemudi. Penyakit ini […]

Obstructive Sleep Apnea (OSA) dan Penyakit Kardiovaskular

Antariksa B, Santoso RM, Astuti P. J Respir Indones. 2010;30(1). Selama beberapa dekade terakhir, sindrom henti napas saat tidur (sleep apnea) muncul sebagai suatu faktor penyebab potensial beberapa penyakit kardiovaskular. Kondisi ini mencakup antara lain hipertensi, penyakit arteri koroner, infark miokard, gagal jantung, dan stroke. Pengakuan terhadap peran sleep apnea di bidang kardiologi klinis juga […]